Serunya, 7 Board Game Ini Bertemakan Indonesia Lho!
Sebelum playstation mengkontaminasi anak-anak Indonesia,
telah terlebih dahulu dikenal permainan seperti ludo, ular tangga, atau
halma. Tapi, sekarang masihkah ada anak-anak atau bahkan orang dewasa
yang memainkan permainan yang bisa menghasilkan interaksi tersebut?
Menariknya, seperti diulas National Geographic Indonesia, dari tahun 1990 tercatat setidaknya ada 7 board game asal luar negeri yang bertemakan Indonesia. Namun sayangnya, beberapa sudah sulit dicari…
Menurut Boardgamegeek.com, “Indonesia” adalah permainan di mana 2-5 pemain membangun kekayaan, berusaha mendapatkan uang paling banyak dan akan berperan sebagai pedagang yang ditunjuk oleh Sultan Solo. Untuk menang, pemain perlu mengakuisisi perusahaan produksi yang memproduksi barang seperti beras dan rempah, dan juga perusahaan distribusi (pelayaran).
Poin akan didapat dari seberapa tenar kota-kota yang mereka ciptakan. Pemain dengan poin ketenaran terbanyak aka menjadi pemenangnya.
Bali adalah permainan dalang melawan dalang. Pemain harus menjadi dalang wayang yang bertualang untuk menantang dalang lainnya. Pemain akan mendapatkan poin dan menang jika ia berhasil menyebarkan budaya wayang di pulau yang didatanginya.
Masalahnya di pulau itu juga ada pemain lain, jadi sesama pemain harus berlomba-lomba menuju perahu dan meninggalkan Papua.
Ohya, Papua juga didesain oleh orang Jerman lainnya bernama Thilo Hutzler.
Pemain yang ingin memenangkan permainan ini harus menjadi juragan rempah-rempah paling hebat. Mereka adalah anggota perusahaan dagang yang berbeda, sehingga persaingan tak terhindarkan. Kartu yang sama digunakan dalam tiga cara: untuk mendapatkan kontrol dari perusahaan di pelabuhan tertentu, berjuang untuk status dalam sebuah perusahaan, dan akhirnya sebagai barang perdagangan untuk mengumpulkan perintah pengiriman.
Games ini pernah menjadi pemenang “Best Unpublished Game contest of Lucca” tahun 2006.
Para pemain yang mewakli perusahaan tersebut akan mengunjungi pos perdagangan dari lima perusahaan East India di seluruh Asia. Setiap perusahaan menawarkan barang yang berbeda, yang akan tersedia untuk pedagang yang mengunjungi pos perdagangan tersebut.
Ekspedisi Sumatra ini didesain oleh Jens Jahnke & Britta Stöckmann dari Jerman. Pemain memiliki tugas mulia untuk menemukan dan membawa keluar hewan-hewan yang terancam punah sebelum diincar oleh pemburu liar.
Seperti yang anda ketahui, seperti board game mulai kehilangan penggemarnya di Indonesia, bahkan board game dengan tema Indonesia di atas tidak didesain oleh orang Indonesia sendiri.
Di sisi lain masyarakat kini mulai kecanduan gadget, melupakan interaksi dengan sesamanya karena perhatiannya terfokus pada gawai masing-masing.
Untunglah, saat ini ada Folks dengan visi agar pengunjungnya bisa “reconnect” dan mengalami apa yang disebut sebagai “digital detox”. Bahkan oleh karena itulah di Folks, anda tidak akan menemukan sinyal wifi!
Dengan konsep ini, Folks berharap agar orang-orang yang mungkin secara fisik duduk berdekatan tetapi sibuk dengan gawainya masing-masing kembali terhubung dan berinteraksi.
Mungkin tidak bisa setiap waktu keluarga/sahabat bisa bermain bersama, namun ide ini diinisiasi agar seminggu sekali misalnya, Ayah Ibu dapat kembali menumbuhkan keakraban dengan anak melalui board game.
Menariknya, seperti diulas National Geographic Indonesia, dari tahun 1990 tercatat setidaknya ada 7 board game asal luar negeri yang bertemakan Indonesia. Namun sayangnya, beberapa sudah sulit dicari…
1. Indonesia
Papan permainan ini didesain oleh orang Belanda bernama Jeroen Doumen dan Joris Wiersinga. Konon, papan permainan ini cukup legendaris, dan dinilai sebagai game paling rumit di dunia.Menurut Boardgamegeek.com, “Indonesia” adalah permainan di mana 2-5 pemain membangun kekayaan, berusaha mendapatkan uang paling banyak dan akan berperan sebagai pedagang yang ditunjuk oleh Sultan Solo. Untuk menang, pemain perlu mengakuisisi perusahaan produksi yang memproduksi barang seperti beras dan rempah, dan juga perusahaan distribusi (pelayaran).
2. Java
Meski bernama “Java”, board game ini didesain oleh orang Jerman bernama Michael Kiesling dan Wolfgang Kramer. Dalam permainan ini, pemain ditantang untuk memajukan desa-desa yang ada di Jawa, termasuk menciptakan sistem irigasi dan membajak sawah. Intinya menciptakan peradaban yang paling unggul.Poin akan didapat dari seberapa tenar kota-kota yang mereka ciptakan. Pemain dengan poin ketenaran terbanyak aka menjadi pemenangnya.
3. Bali
“Bali” juga didesain oleh orang Jerman bernama Uwe Rosenberg.Bali adalah permainan dalang melawan dalang. Pemain harus menjadi dalang wayang yang bertualang untuk menantang dalang lainnya. Pemain akan mendapatkan poin dan menang jika ia berhasil menyebarkan budaya wayang di pulau yang didatanginya.
4. Papua
Permainan yang satu ini menantang pemain untuk cepat-cepat melarikan diri sebelum dijadikan sup oleh suku terasing di Papua.Masalahnya di pulau itu juga ada pemain lain, jadi sesama pemain harus berlomba-lomba menuju perahu dan meninggalkan Papua.
Ohya, Papua juga didesain oleh orang Jerman lainnya bernama Thilo Hutzler.
5. Borneo
Desainer game ini adalah Paolo Mori dari Italia.Pemain yang ingin memenangkan permainan ini harus menjadi juragan rempah-rempah paling hebat. Mereka adalah anggota perusahaan dagang yang berbeda, sehingga persaingan tak terhindarkan. Kartu yang sama digunakan dalam tiga cara: untuk mendapatkan kontrol dari perusahaan di pelabuhan tertentu, berjuang untuk status dalam sebuah perusahaan, dan akhirnya sebagai barang perdagangan untuk mengumpulkan perintah pengiriman.
Games ini pernah menjadi pemenang “Best Unpublished Game contest of Lucca” tahun 2006.
6. Batavia
Game ini akan membawa pemainnya ke era keemasan Perusahaan India Timur yang termasuk perusahaan dari Inggris, Belanda, Swedia, Perancis dan Denmark.Para pemain yang mewakli perusahaan tersebut akan mengunjungi pos perdagangan dari lima perusahaan East India di seluruh Asia. Setiap perusahaan menawarkan barang yang berbeda, yang akan tersedia untuk pedagang yang mengunjungi pos perdagangan tersebut.
7. Expedition Sumatera
Pemain harus menjadi pemburu yang berangkat ke hutan Sumatera untuk menangkap beberapa spesies yang hampir punah untuk kepentingan anak cucu. Sementara juga pasar gelap memikat dengan harga menarik, dan penduduk pulau juga memiliki pendapat sendiri dalam hal ini juga.Ekspedisi Sumatra ini didesain oleh Jens Jahnke & Britta Stöckmann dari Jerman. Pemain memiliki tugas mulia untuk menemukan dan membawa keluar hewan-hewan yang terancam punah sebelum diincar oleh pemburu liar.
Seperti yang anda ketahui, seperti board game mulai kehilangan penggemarnya di Indonesia, bahkan board game dengan tema Indonesia di atas tidak didesain oleh orang Indonesia sendiri.
Di sisi lain masyarakat kini mulai kecanduan gadget, melupakan interaksi dengan sesamanya karena perhatiannya terfokus pada gawai masing-masing.
Untunglah, saat ini ada Folks dengan visi agar pengunjungnya bisa “reconnect” dan mengalami apa yang disebut sebagai “digital detox”. Bahkan oleh karena itulah di Folks, anda tidak akan menemukan sinyal wifi!
Dengan konsep ini, Folks berharap agar orang-orang yang mungkin secara fisik duduk berdekatan tetapi sibuk dengan gawainya masing-masing kembali terhubung dan berinteraksi.
Mungkin tidak bisa setiap waktu keluarga/sahabat bisa bermain bersama, namun ide ini diinisiasi agar seminggu sekali misalnya, Ayah Ibu dapat kembali menumbuhkan keakraban dengan anak melalui board game.
0 comments:
Post a Comment